SELAMAT DATANG DI BLOG INI. . . BERI MAKAN IKANNYA DENGAN MENG-KLIK PADA KOLAM !!

Selasa, 12 November 2013

Tahap-Tahap Perkembangan Kepribadian



Tahap-tahap Perkembangan Kepribadian
Tahap-tahap perkembangan kepribadian setiap individu tidak dapat disamakan satu dengan yang lainnya. Tetapi secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut.

a.       Fase Pertama

Fase pertama dimulai sejak anak berusia satu sampai dua tahun, ketika anak mulai mengenal dirinya sendiri.

b.      Fase Kedua

fase ini merupakan fase yang sangat efektif dalam membentuk dan mengembangkan bakat-bakat yang ada pada diri seorang anak.

Fase ini berlangsung relative panjang hingga anak menjelang masa kedewasaannya sampai kepribadian tersebut mulai tampak dengan tipe-tipe perilaku yang khas yang tampak dalam hal-hal berikut.

1)      Dorongan-dorongan (Drives)

Unsur ini merupakan pusat dari kehendak manusia untuk melakukan suatu aktivitas yang selanjutnya akan membentuk motif-motif tertentu untuk mewujudkan suatu keinginan.

2)      Naluri (Istinct)

Naluri merupakan suatu dorongan yang bersifat kodrati yang melekat dengan hakikat makhluk hidup.

3)      Getaran Hati (Emosi)

Emosi atau getaran hati merupakan sesuatu yang abstrak yang menjadi sumber perasaan manusia. Emosi dapat menjadi pengukur segala sesuatu yang ada pada manusia, seperti senang, sedih, indah, serasi, dan yang lainnya.

4)      Perangai

Perangai merupakan perwujudan dari perpaduan antara hati dan pikiran manusia yang tampak dari raut muka maupun gerak-gerik seseorang. Perangai ini merupakan salah satu unsure dari kepribadian yang mulai riil, dapat dilihat, dan diidentifikasikan oleh orang lain.

5)      Inteligensi (Intellegence Quetient-IQ)

Intelegensi adalah tingkat kemampuan berpikir yang dimiliki oleh seseorang.

6)      Bakat (Talent)

Bkat pada hakikatnya merupakan sesuatu yang abstrak yang diperoleh seseorang karena warisan biologis yang diturunkan oleh leluhurnya, seperti bakat seni, olahraga, berdagang, berpolitik, dan lainnya.

c.       Fase Ketiga

Pada proses perkembangan kepribadian seseorang, fase ini merupakan fase terkhir yang ditandai dengan semakin stabilnya perilaku-perilaku yang khas dari orang tersebut.

Pada fase ketiga terjadi perkembangan yang relative tetap, yaitu dengan terbentuknya perilaku-perilaku yang khas sebagai perwujudan kepribadian yang bersifat abstrak. Setelah kepribadian terbentuk secara permanen, maka dapat diklasifikasikan tiga tipe kepribadian, yaitu kepribadian normative, kepribadian otoriter, dan kepribadian perbatasan.

1)      Kepribadian ini merupakan tipe kepribadianyang ideal, dimana seseorang mempunyai prinsip-prinsip yang kuat untuk menerapkan nilai-nilai sentral yang ada dalam dirinya sebagai hasil sosialisasi pada masa sebelumya. Seseorang memiliki kepribadian normative apabila terjadi proses sosialisasi antara perlakuan terhadap dirinya dan perlakuan terhadap orang lain sesuai dengan tata nilai yang ada di dalam masyarakat. Tipe ini ditandai dengan kemampuan menyesuaikan diri yang sangat tinggi dan dapat menampung banyak aspirasi adri orang lain.

2)      Kepribadian Otoriter (Otoriter Man)

Tipe ini terbentuk melalui proses sosialisasi individu yang lebih mementingkan kepentingan diri sendiri dari pada kepentingan orang lain.

3)      Kepribadian Perbatasan

Kepribadian ini merupakan tipe kepribadian yang relative labil di mana cirri khas dari prinsip-prinsip dan perilakunya seringkali mengalami perubahan-perubahan, sehingga seolah-olah  seseorang itu mempunyai lebih dari satu corak kepribadian. Seseorang dikatakan memiliki kepribadian perbatasan apabila orang ini memiliki dualism budaya, misalnya karena proses perkawinan atau karena situasi tertentu hingga mereka harus mengabdi pada dua struktur budaya yang berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar